foto: bertha/GARASInews
Denpasar,GARASInews - Sosiodrama dengan lakon perang Tanah Aron menjadi pembuka upacara kemerdekaan RI ke-72 di Bali. Drama yang melibatkan puluhan orang itu mengisahkan perjuangan Letkol I Gusti Ngurah Rai di Karangasem pada 7 Juli 1946 silam.
Drama itu digelar di lokasi upacara di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali, Kamis (17/8/2017). Gubernur Bali I Made Mangku Pastika sebagai inspektur upacara menyaksikan saksama jalannya sosiodrama itu.
foto: bertha/GARASInews
Para pemeran drama menunjukkan sebuah pasar di Tanah Aron yang diobrak-abrik oleh kelompok mata-mata Belanda. Keresahan masyarakat di pasar itu lalu sampai ke telinga Letkol Ngurah Rai.
Letkol Ngurah Rai pun membawa pasukannya, Ciung Wanara ke Tanah Aron dengan strategi gerilya di pasar tersebut. Strategi itu berhasil mengepung tentara Belanda.
foto: bertha/GARASInews
Dan Ciung Wanara, di bawah komando Letkol Ngurah Rai langsung menyerang memakai bambu runcing. Kemenangan berhasil diraih dan bendera tiga warna milik Belanda diturunkan.
Pastika menyatakan kemerdekaan ke-72 RI ini mengangkat tema kerja bersama karena masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan bangsa ini. Bagi Pastika, pekerjaan itu adalah menuntaskan kemiskinan.
foto: bertha/GARASInews
"Bung Karno menyatakan kita boleh bangga karena kita bisa menurunkan bendera Belanda dan merebut kemerdekaan. Tapi pekerjaan kita masih panjang, selama masih ada ratap tangis di gubuk orang, itu berarti pekerjaan kita belum selesai," ucap Pastika usai upacara.
Sosiodrama dan upacara tersebut juga dihadiri oleh Pangdam Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, Kapolda Bali Irjen Petrus R Golose dan sejumlah pejabat tinggi di Provinsi Bali. Upacara berjalan lancar dengan peserta lain yang berasal dari unsur TNI, Polri, PNS, pelajar, guru, dosen, dan masyarakat adat.
SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM
No comments:
Post a Comment