foto: bertha/GARASInews
Banjarnegara,GARASInews - Tidak kurang dari 200 pocong gentayangan mengagetkan warga Banjarnegara. Pocongan itu berkeliling di jalanan kota lalu berkumpul di alun-alun Kota Banjarnegara. Tentu saja banyak yang kaget, bahkan tak sedikit warga yang lari terbirit-birit ketakutan.
Pocong yang gentayangan malam ini bukan pocongan hantu. Mereka adalah warga Desa Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, yang berdandan ala pocongan untuk membuat performance atau aksi massal penyadaran.
Banyaknya pejabat negara yang melakukan korupsi membuat mereka resah. Dengan menggunakan pakaian ala pocong, 270 warga ini mencoba mengingatkan agar para pejabat tidak mudah tergiur menggunakan uang negara untuk kepentingan pribadi.
"Baik yang kaya raya maupun yang miskin, semuanya nanti hanya akan mengenakan pakaian seperti ini (pocong)," teriak salah satu peserta aksi di Alun-alun Banjarnegara, Sabtu (26/8/2017) malam.
foto: bertha/GARASInews
Aksi ratusan pocong ini sontak mengejutkan warga yang sedang malam mingguan di Alun-alun. Bahkan, beberapa terlihat lari ketakutan karena ratusan pocongan itu datang mendadak. Namun, setelah para pocong ini berkumpul dan menyanyikan lagu 'Indonesia Raya', warga justru mendekat untuk melihat ratusan pocong bernyanyi.
Galih, salah satu peserta aksi mengaku sudah mulai mendandani mukanya agar terlihat seram mulai pukul 15.00 WIB. Ia berharap, agar para pejabat selalu mengingat akan kematian. Sehingga, punya rasa takut ketika mempunyai kesempatan korupsi.
"Kami berharap, agar para pejabat sadar bahwa manusia tidak selamanya hidup. Jangan sampai berbuat yang merugikan orang lain," kata dia.
foto: bertha/GARASInews
Perangkat Desa Kalilunjar, Mukhlis, mengatakan aksi ini dilakukan untuk mengingatkan pejabat dari tingkat desa hingga pemerintah pusat untuk lebih amanah terhadap jabatan yang tengah diembannya. Mengingat saat ini semakin marak ditangkap pejabat yang melakukan korupsi.
"Pocong ini adalah cermin bahwa semuanya nanti akan mati. Harta benda yang dimiliki manusia itu tidak dibawa, hanya amal dan perbuatan yang akan menemani setelah mati," ujarnya.
Ia juga berharap, dengan semakin banyak pemimpin yang sadar akan kematian akan mengurangi niat untuk melakukan korupsi yang dapat merugikan rakyat.
"Dalam aksi ini tidak hanya dilakukan di Alun-alun Banjarnegara, kami juga berkeliling dengan menggunakan sembilan unit mobil bak terbuka. Jumlah totalnya 270 warga yang ikut berdandan pocongan," sebutnya.
SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM
No comments:
Post a Comment