foto: bertha/GARASInews
Surabaya, GARASInews - Panti Asuhan Darrul Mushthofa merasa berat untuk melepaskan GR dan CPA kembali ke rumah ibunya. Ada alasan kuat yang melatar belakangi pihak panti mengapa terus nggandoli GR dan CPR.
"Anak ini sudah kami asuh dan rawat sejak lima tahun yang lalu. Ikatan kami sudah kuat. Kami sudah memiliki ikatan emosional," ujar Pengelola Panti Asuhan Darul Mustofa Lasni Mulyani Rahayu kepada GARASInews di Kantor Dinas Sosial Surabaya, Jalan Gebang Putih, Kamis (20/7/2017).
Lasni mengatakan, dengan kuatnya ikatan itu, Lasni jadi tahu apa yang menjadi kebiasaan kedua bocah tersebut, apa yang menjadi kesukaan dan kesenangan mereka, serta hal-hal apa saja yang bisa membuat mereka tidak senang.
Satu alasan kuat yang membuat Lasni sulit melepaskan GR dan CPA adalah tentang pendidikan mereka. Lasni takut GR dan CPA putus sekolah bila kembali ke rumah ibunya. Alasan Lasni sangat beralasan karena Wahyu, kakak GR dan CPA, putus sekolah setelah kembali ke rumah ibunya.
"Wahyu pernah dititipkan ke kami. Wahyu sekolah. Dia tinggal bersama kami selama enam bulan. Wahyu kemudian memutuskan kembali ke rumah ibunya. Nyatanya, dia akhirnya tidak meneruskan sekolahnya," kata Lasni.
Dengan alasan itulah, Lasni merasa sangat berat melepas GR dan CPA. Lasni sepertinya tidak yakin dengan kemampuan Nunuk Arumi, ibu GR dan CPA, untuk menyekolahkan kedua anaknya. Mengingat pekerjaan Nunuk yang serabutan.
SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM
No comments:
Post a Comment