foto: bertha/GARASInews
Kediri,GARASInews - Tujuh orang di Kediri menuntut tempat karaoke Inul Vizta ditutup. Mereka yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) menggelar demo di depan Taman Sekartaji, Jalan Veteran, Kota Kediri.
Aksi tujuh orang itu dipicu lantaran mendengar karaoke keluarga Inul Vizta di Kota Kediri, akan dibuka kembali. Rumah karaoke keluarga Inul Vizta bertempat di lantai 5 Kediri Mall, Jalan Hayam Wuruk Kota Kediri.
Ketua DPP Gerakan Pemuda Nusantara, Verry Ahmad mengaku sudah satu minggu garis polisi rumah karaoke keluarga Inul Vizta dibuka. Dia pun meminta pemerintah konsisten dalam penindakan dan jangan hanya memberi statment saja.
"Kota Kediri yang kita jual adalah wisata religinya. Jadi tidak cocok dengan adanya kejadian hiburan yang menyediakan penari bugil dan striptis. Saya mengharap wali kota benar-benar menutup Inul Vizta jangan hanya komentar," kata Verry saat berorasi di Taman Sekartaji, Senin (7/8/2017).
Very menambahkan, kejadian di Inul Vista juga menjadi tanggung jawab Pemkot Kediri. Apalagi ada barang bukti dan polisi juga sudah menetapkan tersangka. "Kalau tidak ada tindak lanjut dari problem moralitas ini, GPN Kediri Raya akan terus mengawal penutupan Inul Vista dan menerjunkan lebih banyak anggota GPN untuk menutup," jelas Verry.
Aksi demo tujuh orang ini dilanjutkan ke Pemkot Kediri. Dari pantauan detikcom di lokasi Inul Vizta Kediri Mall, sejumlah pegawai tampak terlihat mondar-mandir di dalam dan sedang membersihkan serta merapihkan ruangan karaoke. Garis polisi juga terlihat tidak ada lagi.
Polda Jatim menggerebek Inul Vizta Kediri, Jumat (13/7/2017) dini hari. Di tempat karaoke keluarga ini tengah berlangsung striptis. 10 Orang diamankan petugas, empat di antaranya perempuan penari striptis. Dari hasil penyidikan sementara, polisi menetapkan satu tersangka yakni manager Inul Vizta Kediri, IH.
No comments:
Post a Comment