foto: bertha/GARASInews
Bandung,GARASInews - Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat mengklaim Jabar paling siap menggelar Pilkada di Indonesia. Salah satu parameternya yaitu penandatanganan Naskah Hibah Perjanjian Daerah (NPHD) antara KPU dengan Pemprov Jabar.
NPHD menjadi dasar hibah anggaran penyelenggaraan Pilkada dari Pemprov ke KPU. Sekadar diketahui, Pilkada serentak 2018 untuk Jabar akan berlangsung di 16 kabupaten dan kota. Selain itu, KPU sudah menyiapkan diri menghadapi gelaran Pilgub Jabar 2018.
"Meski Pilgub Jabar ditambah Pilkada di 16 kabupaten dan kota paling besar di Indonesia, persiapannya paling siap di Indonesia. Parameternya sederhana, KPU Jabar dan beberapa KPU kabupaten dan kota sudah menandatangani NPHD jauh-jauh hari," kata Yayat saat kegiatan Rakor Persiapan Pilkada di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (10/8/2017).
Provinsi lain, menurut Yayat, masih ada yang belum menandatangani NPHD. Bahkan masih berdebat atau negosiasi terkait besaran anggaran untuk penyelenggaraan Pilkada 2018.
"Sementara provinsi lain masih nego angka," ucap Yayat.
Besaran anggaran pelaksanaan Pilgub dan Pilkada serentak di Jabar mencapai Rp 1,164 triliun, sambung dia, memang sangat besar bila dibandingkan dengan daerah lain. Namun, Yayat menambahkan, bila dilihat dari sisi biaya perorangan terbilang kecil yakni Rp 35 ribu.
"1,164 triliun rupiah untuk 33 juta pemilih nilainya terbilang kecil. Ini membuat proses penyiapan anggaran kita relatif lancar. Karena memang sangat murah dibanding provinsi lain. Bali misalnya, indeksnya 65 ribu rupiah. Bahkan ada juga yang 100 ribu rupiah per orang," tutur Yayat.
Pemprov Jabar menggelar rapat kordinasi persiapan penyelenggaraan Pilkada 2018. Hadir dalam acara ini Wakil Gubernur Jabar Dedi Mizwar, para kepala daerah atau perwakilan dari 27 kabupaten/kota, pihak kepolisian dan tamu undangan lainnya.
No comments:
Post a Comment