foto: bertha/GARASInews
Yogyakarta,GARASInews - Sudah 3 pekan berlalu, kasus pelemparan kantor Ombudsman RI (ORI) perwakilan DIY oleh orang tak dikenal masih misterius. Untuk itu pihak ORI akan menyurati Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri.
"Kita menunggu satu dua hari ini, jika tidak ada perkembangan, kami akan menyurati Kapolda untuk meminta penjelasan terkait perkembangan penanganan kasus tersebut," ujar Kepala ORI Perwakilan DIY, Budhi Masthuri dalam keterangan tertulisnya kepada GARASInews, Senin (31/7/2017).
Saat dikonfimasi GARASInews, Budhi menilai pihaknya tidak cukup memperoleh informasi atas perkembangan penanganan kasus ini.
"Karena sampai sekarang pelapor maupun kami belum menerima SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan) dari Polresta (Yogyakarta) sebagai leading sector penanganan," imbuhnya.
Budhi mengaku sudah ada pertemuan antara dirinya, Kapolda dan Kapolresta. Namun menurutnya belum ada perkembangan berarti dalam penanganan kasus ini.
Dia berharap agar pelaku, aktor intelektual dan motif di balik peristiwa ini dapat segera terungkap.
"Kami sudah memberikan beberapa informasi mengenai kasus tertentu yang sedang ditangani oleh ORI DIY yang patut ditelisik lebih lanjut dugaan keterkaitannya dengan perusakan kantor ORI DIY tersebut," urai Budhi.
Teror pelemparan batu ini terjadi pada Minggu (9/7/) sekitar pukul 04.00 WIB.
Menurut Budhi, waktu kejadian penjaga keamanan Kantor ORI perwakilan DIY sedang beristirahat di dalam kantor sambil menonton televisi. Tiba-tiba dari arah luar ada lemparan batu yang memecahkan kaca jendela bagian depan kantornya. Saat petugas keamanan membuka pintu, pelaku sudah tidak ada di tempat.
Budhi bercerita tahun ini ORI perwakilan DIY sedang menangani ratusan kasus. Di antara kasus yang memanas seperti polemik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), tarif parkir masuk kategori pungutan liar, dan sejumlah kasus lainnya.
"Banyak kasus yang kami tangani, tahun ini saja kami menangani ratusan kusus. Paling menonjol yakni PPDB dugaan manipulasi zonasi jarak. Lalu kami juga sedang mengkaji parkir, terkait dugaan pungli yang dilakukan petugas," bebernya.
Namun Budhi mengaku sebelum teror pemecahan kaca ini, pihak ORI perwakilan DIY tidak menerima ancaman apapun.
"Kami tidak menerima ancaman apapun. Makanya kami tegaskan, belum tentu teror ini terkait kasus PPDB atau karena persoalan parkir," tuturnya.
SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM
No comments:
Post a Comment